Selasa, 22 Maret 2022

modul 2.3.a.4.1 Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan CGP ANGKATAN 4 KAB. PASURUAN


 

Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

A. Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

Pengertian Coaching


Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Untuk mengawali proses memahami konsep coaching ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

Pak Amir adalah seorang pengemudi kendaraan di Kota Tangerang. Saat ini, ia mengantarkan Pak Handoko ke tempat tujuannya. Ternyata jalanan macet dan Pak Handoko tampak panik mengingat acaranya yang akan segera dimulai. Pak Amir mengajak Pak Handoko berdiskusi dan berdialog untuk menentukan alternatif jalan yang pernah ditempuh sebelumnya. Pak Amir bertanya mengenai pengalaman yang dimiliki Pak Handoko terhadap pilihan2 jalan alternatif tersebut.  Kemudian Pak Amir membantu Pak Handoko untuk melakukan analisis dari setiap jalan alternatif  yang memungkinkan diambil  agar bisa lebih cepat sampai ke tujuan. Dengan berbagai pertimbangan, Pak Handoko akhirnya memutuskan untuk memilih satu jalan yang ia yakini lebih cepat dan lancar. Ternyata keputusan yang diambil Pak Handoko tepat. Jalanan lancar, dan Pak Handoko sampai di tempat tujuan tepat waktu..

Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa untuk sampai ke tujuan dibutuhkan tindakan (action), dan terjadi perubahan (change) tempat. Ketika dikaitkan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari, jika Pak Amir adalah seorang coach dan Pak Handoko adalah coachee, maka Pak Amir menolong dengan cara-cara tertentu, supaya Pak Handoko sampai ke sasaran yang dia inginkan. Dalam konteks ini, coaching adalah salah satu alat untuk menolong Pak Handoko. Pak Amir yang memerankan diri sebagai coach tidak serta merta mengajukan satu solusi yang harus diikuti coachee,  melainkan menawarkan beberapa alternatif dan kemudian pak Handoko memutuskan sendiri sesuai dengan kondisinya. Selanjutnya, Pak Handoko lah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini dapat mencapai tujuannya.

Berangkat dari ilustrasi di atas, mari kita simak beberapa pengertian mengenai coaching. Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

  • sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999) 
  • kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas pasti Anda dapat melihat ada elemen-elemen penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai coaching. Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Question #1

1

Response is required
Response is required
 prinsip yang saya ambil yaitu :

1. Kolaborasi dalam proses coaching, dengan membuat pertanyaan yang bertujuan menggali  coache untuk menemukan masalahnya dan menyelesaikan masalahnya tanpa kita memberikan solusinya dalam kesadaran dirinya yang muncul secara alami. 

2. coach bertindak sebagai fasilitator dengan menjadi pendengar yang baik dan bijaksana untuk menyimak  pesan dari coache

3. tindakan terakhir yaitu coach menganalisis permasalahan coache agar sadar diri untuk melakukan perubahan untuk mengambil keputusan sesuai solusi dari kesadaran dirinya

Question #2

2

Response is required
Response is required

ya, pernah. Pada saat itu siswa mengalami penurunan semangat, H-2  dari kegiatan lomba menggambar bercerita tingkat kecamatan. Prinsip yang saya ambil yaitu berkomunikasi secara personal dengan murid dan orang tuanya. Mengajukan beberapa pertanyaan dan mendengarkan secara intensif permasalahan yang dialami murid dan melakukan sinkronisasi dengan wali murid, kemudian saya analsis masalahnya ternyata yang di alami murid yaitu merasakan capek dan bosan selama berlatih secara intensif  selama seminggu terakhir secara berturut turut, sedangkan teman teman yang lain sudah pulang lebih awal, dan orang tuanya kurang mendukung karena kesibukan dalam bekerja. Setelah saya menganalisis masalahnya  akhirnya murid tersebut menemukan solusi dari dalam dirinya dan adanya dukungan orang tua. Dan akhirnya murid tersebut bisa bersemangat lagi dalam melaksanakan kegiatan Lomba menggambar tingkat kecamatan, dan yang sangat membanggakan sekali yaitu murid menjadi juara 1 di tingkat kecamatan, dalam kegiatan ini murid guru dan orang tua sangat diperlukan perannya 

Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”

Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:

  1. Kemitraan. Hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee.
  2. Memberdayakan. Proses inilah yang membedakan coaching dengan proses lainnya. Dalam hal ini,  dengan sesi coaching yang ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, seorang coach dapat menggali, memetakan situasinya sehingga menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru.
  3. Optimalisasi. Selain menemukan jawaban sendiri, seorang coach akan berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh coachee diterapkan dalam aksi nyata sehingga potensi coachee berkembang.
Menyelami makna-makna yang terkandung dalam definisi coaching membawa kita pada pertanyaan, “Apakah dengan demikian coaching ini bisa diterapkan di dunia pendidikan sehingga bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik guru maupun murid?” Apakah guru dapat berperan sebagai coach? Mari kita sama-sama membahas bagaimana coaching ini diterapkan dalam konteks sekolah dan bagaimanakah peran guru guru dalam menerapkan keterampilan coaching  sebagai coach.

B. Coaching dalam Konteks Sekolah


Tentunya, sebagai guru, Anda sudah memiliki keterampilan-keterampilan berkomunikasi yang menjadi dasar dari keterampilan coaching.  Mari kita lakukan refleksi mengenai hal tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Question #3

3

Response is required
Response is required

Ketrampilan Komunikasi yang sudah saya kuasai yaitu :

1. Sebagai pendengar yang baik

2. memiliki rasa percaya diri

3. Bisa mengontrol diri, dan

4. membangun hubungan baik

Question #4

4

Response is required
Response is required

1. Bagaimana caranya kita bisa menjadi coach yang baik kepada murid

2. Bagaimana cara yang benar dalam proses coaching

3. Membuat pertanyaan yang bisa membantu dalam menemukan solusinya dalam proses coaching

4. memfasilitasi proses pembelajaran  di kelas bagi murid

5. membangun hubungan yang lebih baik lagi

Sampai disini, apakah konsep coaching sudah dapat dipahami? 

Mari kita pertajam pemahaman tentang konsep coaching dengan menyimak video pada tautan ini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai video tersebut. 

Simaklah video animasi mengenai konsep coaching berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:


Question #5

5

Response is required
Response is required

dengan menggali potensi yang di miliki oleh kancil yaitu dengan mengajukan pertanyaan reflektif  yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran diri, jati diri dan potensi yang dimiliki kancil. Dan menanyakan permasalahan yang dialami kancil dan apa saja usaha yang sudah dilakukannya untuk bisa menyebrang sungai. Burung hantu mengajak untuk mrefleksi diri kancil agar kancil bisa menggali potensi yang dimiliki dan menyadarkannya agar bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki tanpa harus menjadi hewan lain, si kancil harus jadi dirinya sendiri agar bisa menyeberangi sungai

Question #6

6

Response is required
Response is required

Dengan menyadarkan diri  si kancil  akan siapa dirinya dan kemampuan apa yang dimiliki  terakhir mencoba kemampuan yang dimiliki si kancil  untuk menyelesaikan masalahnya yaitu menyeberangi sungai. Dengan proses Meyakinkan terlebih dahulu, kemudian apa saja usaha yang dilakukan kancil untuk menemukan kata kunci yang dijadikan untuk menggali informasi dalam sebuah pertanyaan agar muncul kesadaran diri yang bisa memecahkan masalah si kancil

Question #7

7

Response is required
Response is required

Dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang reflektif untuk membantu meningkatkan kesadaran dirinya si kancil.
1. Bagaimana caranya agar aku bisa membantumu ?
2.Apakah kamu ingin sekali menyeberangi sungai ?
3. Usaha apa saja yang sudah kamu lakukan
4. apakah usahamu sudah benar ?
5. menggali usaha yang lain yang pernah dilakukan
6. dilanjutkan pertanyaan yang menyadarkan akan jati dirinya sebagai kancil dan pertanyaan yang menyadarkan akan potensi apa  yang dimiliki kancil untuk menyebrangi sungai. Seperti : Siapakah kamu ? Apa kelebihan kancil? dst
7. mengajukan pertanyaan yang  dapat mendorongnya untuk menjadi dirinya sendiri dan bagaimana si kancil  bisa menyeberangi sungai sesuai dengan potensi yang di miliki


Question #8

8

Response is required
Response is required

sangat bersyukur sekali, senang, bahagia dan berterima kasih karena sudah  bertemu dengan Burung Hantu yang secara langsung bisa menjadikan lebih percaya diri yang meningkat  dan menuntun untuk menggali potensi dalam menyelesaikan masalahnya 

Question #9

9

Response is required
Response is required

Iya, saya harus bersabar untuk bisa menuntun mereka menemukan dan menggali potensi murid. Dan saya berharap semoga semua murid saya bisa  menyadari potensi yang ada dalam diri mereka. Karena karakter murid berbeda beda maka kita harus sabar dalam menghadapinya dan juga kita tidak hanya menghadapi satu murid saja, maka sangat di perluka strategi yang tepat agar kita bisa mengakomodir semua murid. 

Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan. Setelah menyimak video tersebut, mari kita mendalami ARTI sebagai paradigma pendampingan sistem among.

Paradigma Pendampingan Coaching Sistem Among - ARTI

C. Coaching, Konseling, dan Mentoring 

Sebagai guru, Anda diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, Anda tentunya harus memainkan banyak peran. Terkadang, untuk menghadapi murid, Anda harus menjadi seorang konselor. Suatu saat Anda juga diharapkan menjadi mentor. Selain itu, terkadang Anda juga harus menjadi seorang coach.

Tentunya, sebagai guru, Anda selalu menjadi mentor bagi murid Anda dengan menyampaikan pengalaman yang Anda miliki. Anda juga melakukan konseling dengan murid Anda ketika mereka datang dengan permasalahan mereka. Nah, ketika Anda harus menghadapi murid dengan berbagai potensinya dan Anda berupaya untuk memaksimalkan potensi tersebut, Anda seyogyanya berperan sebagai seorang coach. Mengapa Anda harus berperan sebagai coach? Mari kita lihat ketiga metode pengembangan diri tersebut?

Untuk memahami perbedaan peran antara konselor, mentor, dan coach tersebut, mari kita simak video berikut ini, dan jawablah pertanyaan-pertanyaan mengenai video tersebut.

Question #10

10

Response is required
Response is required

dengan cara mengajarkan  cara -cara menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam mengemudi mobil

Question #11

11

Response is required
Response is required

Berbagi pengalaman yang pernah dialami oleh mentor dan menerikan tips yang berhubungan dengan masalah mengemudi mobil

Question #12

12

Response is required
Response is required

menuntun untuk mengarahkan coache potensi apa saja yang dimiliki dan memaksimalkan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang di hadapinya

Perbedaan Coaching, Mentoring, dan Konseling 

Sekarang, tentunya Anda sudah memahami bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah. Sebagai seorang coach, mari berupaya menguasai keterampilan dasar seorang coach, salah satunya dengan menguasai keterampilan berkomunikasi yang memberdayakan sebagaimana akan dijelaskan pada bagian berikut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar