Minggu, 20 Maret 2022

JURNAL REFLEKSI MINGGU KE 12 CGP ANGKATAN 4 SDN SUKOREJO I KAB. PASURUAN

 28 Februari 2022 sampai 06 Maret 2022 



Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4

1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

  Pada minggu ke 12 saya  memasuki modul tentang Eksplorasi Konsep Pembelajaran dan Konsep Forum Diskusi . Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif  oleh  Komunitas Sekolah. Proses kolaborasi ini menerapkan pengetahuan, ketrampilan, sikap positif yang sesuai dengan sosial emosional

  

   Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional yaitu :
1. memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan emosional untuk mengelola emosi diri (kesadaran diri)
2. menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
3. merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial )
4. membangun dan mempertahankan hubungan positif(ketrampilan membangun relasi)
5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
  Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional dapat di lakukan dengan 4 cara :
1. Mengajarkan Kompetensi Sosial dan Emosional secara  Eksplisit dan Spesifik
2.  Mengintegrasi KSE kedalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi murid
3.   Mengubah kebijakan dan Ekspetasi terhadap murid
4.   Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain dan lingkungan
 
Pembelajaran KSE berfokus  pada 5 Kompetensi :
1. Pengelolaan Emosi dan Fokus
2. Empati
3. Kemampuan Kerja sama dan resolusi Konflik
4. Pengambilan Keputusan yang bertangung jawa
5. Pengenalan Emosi

2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.

Perasaan saya pada saat mengetahui ada pembelajaran sosial emosional saya rasa sangat menarik sekali dan waktunya saat pas, karena pada minggu ini saya banyak mengalami hambatan terutama pada diri saya, dengan belajar tentang pembelajaran sosial emosianal ini saya bisa mengendalikan emosi saya dan secara langsung bisa kita terapkan dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru dan sebagai calon guru penggerak yang harus bisa membagi waktu dalam mengerjakan tugas.  Saya sebagai seorang guru harus bisa mengendalikan emosi  walaupun kadang kala saya tidak bisa mengendalikannya karena pengaruh beberapa tugas yang harus saya kerjakan.

3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?


Dengan Pembelajaran Sosial Emosional  tentang Kesadaran penuh (mindfulness) yang menurut Kabat -Zinn (dalam Hawkins,2017 hal. 15) Mindfulness sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan artinya ada keterkaitan anatar unsur pikiran (perhatian), kemauan (yang bertujuan), dan rasa (rasa ingin tahu dan kebaikan) pada kegiatan fisik yang sedang di lakukan.

Intinya adalah adanya perhatian  yang di lakukan secara sadar  dengan di landasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosi maka kita mempraktikka teknik STOP yaitu :

1.  Stop (Berhenti)

2.  Take a deedp breath (Tarik nafas dalam)

3.  Observe (Amati)

4.  Procced (Lanjutkan)

 Dengan melatih Mindfullnes  secara langsung juga dapat terhindar dari  stres dan tetap pada kesadaran diri dan bisa mengelola emosi
Pengendalian emosi dapat membantu guru dan murid untuk dapat merespon terhadap kondisinya sendiri secara tepat.
Well being diartikan sebagai kondisi nyaman, sehat dan bahagia  atau kesejahteraan hidup (Well Being )adalah  sebuah kondisi individu  yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan  dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengekplorasi dan mengembangkan dirinya


1.      4.  Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?

 Saya menerapkan pembelajaran sosial emosial pada diri saya  dan  akan saya coba         menerapkan kepada murid agar sama sama memiliki well being, sehingga bisa memiliki memampuan untuk mencapai prestasi  akademik  yang maksimal, kesehatan mental  dan fisik  yang lebih baik, bisa mengendalikan diri dalam berperilaku sosial yang lebih bertanggung jawab
Saya berharap bisa mempelajari PSE ini  untuk di terapkan di sekolah agar bisa meningkatkan pembiasaan yang lebih baik terhadap warga sekolah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar