Peristiwa Dalam Dilema Etika (
Facts )
Kurang lebih sekitar 2 tahun siswa siswi SD Negeri Sukorejo I Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan
melaksanakan kegiatan belajar dari rumah
dengan cara pembelajaran jarak jauh atau daring karena pandemi covid 19 hal ini menyebabkan adanya krisis pembelajaran
atau learning loss yang berdampak mengubah
pola belajar, sikap,dan semangat siswa, aktifitas belajar menurun,tata krama
jauh dari profil pelajar Pancasila, siswa terlalu sibuk dengan bermain HP,bermain
dengan teman-temannya. Hal ini juga tidak lepas dari kontrol keluarga dan
lingkungan tempat tinggal murid. Semua ini menjadi dilema manakala sikap dan akhlak
siswa menjadi turun drastis sebagai contoh siswa kurang menghormati kepada
guru, kegiatan berdoa di kelas dibuat bercanda
,membuang sampah disembarang tempat tanpa memperdulikan lingkungan sekitar,
bertengkar dengan teman sejawat walaupun masalahnya hanya sepele, kurangnya
toleransi dengan sesama
Alasan melakukan aksi
Hal diatas merupakan dilema
etika,sekolah harus memiliki solusi untuk menyelesaikannya kita harus bergerak
tanpa menunggu menunggu semuanya normal.
Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek melawan jangka
panjang. Nilai -nilai keagamaan kami pilih sebagai pondasi penanaman budi luhur
siswa dengan cara melaksanakan sholat dhuha berjamaah dimusholla sekolah, dan untuk meningkatkan rasa kepedulian
terhadap lingkungan dan penanaman kebersihan sebagian dari iman siswa
melakukan penanaman sawi dan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar sebagai
media tanamnya dengan cara mengumpulkan memilah sampah di sekitar rumah dan
sekolah hal ini juga melatih kedisiplinan siswa, juga untuk meningkatkan
kewirahausahaan terhadap siswa hasil dari tanaman sawi di olah sebagai bahan
makanan seperti keripik sawi atau bisa
juga hasil tanaman di jual kepada dewan guru. Itulah sebagian alasan melakukan
aksi dan hasil nyata beberapa bulan ini secara rutin melaksakan
pembiasaan yang berdampak pada siswa.
Hasil aksi nyata yang telah
diterapkan oleh CGP yaitu adanya kesadaran diri yang dimiliki oleh siswa
terhadap masalah yang dialaminya, sehingga CGP membuat sebuah keputusan bahwa
siswa yang mengalami hal tersebut masih dapat mengikuti pembelajaran di sekolah
dengan pantauan dan dukungan dari guru serta siswa agar siswa yang mengalami
masalah tersebut memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Guru dalam
memberikan pembelajaran harus memiliki inovasi agar siswa merasa tertarik
mengikuti pembelajaran yang diberikan. Dukungan dari kepala sekolah dalam
menangani siswa yang memiliki masalah rendahnya motivasi belajar merupakan hal
yang sangat positif sehingga pengambilan keputusan yang diberikan tepat dalam
menangani dan meningkatkan motivasi belajar
Perasaan ( Feeling )
Dalam melaksanakan modul 3.1
awalnya saya merasa kesulitan dalam menerapkannya karena belum terbiasa ternyata
setelah saya pelajari ada kebanggaan tersendiri dan motivasi dari dalam diri yang sering
muncul saat kita bisa mempelajari modul 3.1. materi aksi nyata ini diharapkan dapat menjadi solusi terbaik semua
program disekolah maupun komunitas
pendidikan dalam menjalankan program kerja. Adanya kolaborasi dengan teman
sejawat, kepala sekolah dan orang tua siswa dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan
yang terjadi di sekolah, dapat menyelesaikan secara bertahab setiap masalah
yang di alami siswa ada kebahagiaan tersendiri
hal ini merupakan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan yang
positif sebagai pemimpin pembelajaran agar siswa terus belajar.
Pembelajaran ( Findings )
Dengan berkolaborasi dan gotong
royong warga sekolah saya dapat mengamati,mengevaluasi,dan mengetahui kendala
,keadaan yang dihadapi warga sekolah,siswa,dan orang tua. Sehingga saya bekerja
sama dengan kesiswaan,Guru Mapel PAI untuk menambahkan program pembiasaan
sholat dhuha di sekolah kami dengan
terjadwal pada semua kelas mulai dari kelas 1 sampai kelasa 6 sebagai penanaman
keimanan sesuai profil pelajar Pancasila.Program lain yaitu menanam bibit sawi
dan menjadikan sampah plastik yang tidak terpakai sebagai media tanam dan menjual
hasil tanaman kepada dewan guru atau orang tua siswa dan mengelolah hasil panen
dalam bentuk makanan untuk membiasakan siswa menyukai sayuran agar memiliki gizi
yang seimbang. Hasil penjualan akan digunakan lagi untuk membeli bibit sawi
atau bahan yang di perlukan dan setiap siswa memiliki tabungan dari hasil panennya.
Selain itu menerapkan pembiasaan siswa dalam menanam dan merawat tanaman sesuai
dengan pembelajaran pada Tema 7 kelas 2,
selain bisa menerapkan pembiasaan di kelas maupun di sekolah program ini bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa salah satunya kegiatan yang di lakukan siswa
mengukur tinggi bibit sawi secara berkala. Selain itu dalam meningkatkan baca
tulis siswa secara berkala membuat cerita tentang perkembangan tumbuhan yang
mereka rawat. Dalam setiap pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
akan mempertimbangkan hal hal yang positif dan negatif yang berdampak pada
perkembangan sekolah atau siswa utamanya pada kegiatan pembelajaran
Pembelajaran yang didapatkan
dalam materi ini bahwa pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4
paradigma,3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
dan solusi yang tepat.
Penerapan kedepan ( Future )
Kegiatan ini kami usahan rutin
dilakukan sebagai agenda wajib sekolah,sehingga sekolah mempunyai nilai tambahan
dalam pembinaan mental spiritual dan jasmani
sesuai profil pelajar Pancasila yang kita harapkan.
Sebagai guru saya harus cermat
melihat keadaan komunitas sekolah beserta warga sekolah apapun permasalahan
sehingga semua kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan
cepat,tepat,efesien,menemukan solusi terbaik khususnya yang berpihak kepada
murid.
Langkah pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran :
* Paradigma
yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang ( short
term vs long term )
* Prinsip
pengambilan keputusan,berpikir hasil akhir
*
Nilai-nilai yang bertentangan,dalam kasus ini nilai yang bertentangan
adalah jangka pendek lawan jangka
panjangi ini :
Siapa yang terlibat dalam situasi
ini : Saya pribadi,sekolah,siswa,orang tua,guru mapel PAI, dan ahli pertanian
Fakta – fakta yang relevan:
1. Turunnya
sikap saling menghormati kepada sesama teman dan dewan guru
2. Mengabaikan
kebersihan di lingkungan kelas dan sekolah
3. Tidak
khusyuk dalam berdoa berdampak turunnya
nilai nilai spiritual pada siswa* Pengujian benar atau salah
Uji legal : kasus ini tidak
menyangkut pelanggaran hukum
Uji regulasi : keputusan yang
saya buat tidak melanggar regulasi apapun
Uji intuisi : Keputusan saya membuat
program sholat jumat berjamaah untuk menanamkan nilai-nilai dasar manusia akan
membuat nyaman semua pihak
Uji halaman depan koran : saya
tetap nyaman apabila kasus ini dipublikasikan karena saya membantu menanamkan
nilai- nilai kebaikan dengan mengajak sholat berjamaah karena banyak siswa
dirumah tidak melaksanakan sholat jumat juga melatih siswa putri memilah sampah
dan menjualnya ke pengepul untuk menambah uang kas kelas.
Uji panutan /idola : saya akan
mendukung keputusan yang saya ambil.
* Pengujian
Paradigma benar lawan benar : dalam kasus ini paradigma yang dipilih jangka
pendek melawan jangka panjang
* Prinsip Resolusi : prinsip penyelesaian
dilema yang digunakan adalah berpikir berbasis akhir ( End-based- Thinking)
* Investigasi opsi
trilema : meminta orang tua murid untuk menuntun dan mengawasi supaya
murid-murid rajin beribadah dan menanamkan nilai-nilai kebersihan dirumahnya
maupun di sekolah.
* Membuat keputusan
: Keputusannya adalah semua siswa melaksanakan
sholat dhuha dengan berjamaah musholla dengan
bergantia sebagai imam dan setiap murid menanam dan merawat tanaman sawi dengan
memanfaatkan media tanam sampah plastik di lingkungan sekolah dan rumah
* Lihat lagi
keputusan dan refleksikan : Keputusannya adalah mewajibkan siswa sholat dhuha berjamaah dilingkungan sekolah sebagai bentuk
penanaman nilai-nilai keimanan ,berakhlak yang sesuai profil pelajar Pancasila,
karena ditengarai banyak siswa yang tidak disiplin dalam membaca doa di kelas.
Dan melakukan penanaman bibit sawi dan menjaga kebersihan sebagian dari iman
dengan cara kebersihan lingkungan sekolah dan memilah sampah untuk digunakan
sebagai media tanam dan hasilnya tanaman dijual kepada dewan guru maka setiap
anak bisa memiliki tabungan dari
penjualan sayuran. Selain itu setiap siswa membuat cerita dalam kegiatan yang
mereka lakukan hal tersebut untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan
berhitung itulah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang sudah
kami terapkan disekolah Sekolah Dasar Negeri Sukorejo I Kabupaten Pasuruan
FOTO KEGIATAN
![]() |
| DISKUSI DENGAN KEPALA SEKOLAH TK PERTANIAN UNTUK BERBAGI PENGALAMAN DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN |
![]() |
| SHARING KEGIATAN BERSAMA DENGAN AHLI PERTANIAN DAN BENDAHARA SEKOLAH |

KEGIATAN PENANAMAN BIJI SAWI DI PANDU OLEH NARSUM AHLI PERTANIANKEGIATAN PEMBIASAAN SHOLAT DHUHA SETIAP HARI






Tidak ada komentar:
Posting Komentar